Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas - BAB I PENDAHULUAN



Assalamu'aikum...

Banyak yang merasa ragu dalam memulai penyusunan pelaporan PTK. Bagaiman cara menulisnya, pertanyaan itu sering muncul di benak Bp/Ibu guru pada saat akan membuat pelaporan PTK. Pembahasan cara penyusunan pelaporan PTK khusus BAB I PENDAHULUAN ini bisa dijadikan sebagai bahan refensi.

BAB I  PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam latar belakang yang ditulis yaitu Kondisi ideal yang diinginkan, Kondisi/masalah nyata, Upaya pemecahan masalah atau tindakannya dan alasan mengapa menggunakan cara pemecahan atau tindakan ini. Jadi, latar belakang menggambarkan adanya kesenjangan masalah yang diteliti, yaitu antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada. Bukan, membahas konsep yang sangat luas, misalnya Undang Undang, Kebijakan, dll. Dalam penulisan latar belakang ada beberapa model yang bisa digunakan, misalnya:
Model 1
Menulis kenyataan yang ada (Kondisi Awal) perlu didukung oleh data/fakta. Kondisi awal yaitu kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan. Misalnya masalah pokok: rendahnya hasil belajar matematika, perlu didukung data, misalnya nilai rata-rata, nilai terendah, nilai tertinggi ulangan harian, masalah lain: belum dimanfaatkannya alat peraga matematika dan bila belum memanfaatkan alat peraga, apa yang dipakai dalam pembelajaran dsb. 
Model 2 
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
Menulis harapan yang akan dituju (kondisi akhir), yaitu kondisi setelah dilakukan penelitian. Dapat berupa kondisi akhir yang diteliti maupun kondisi akhir penelitian. 
Model 3
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal dan menulis harapan yang akan dituju (kondisi akhir)
Menulis masalah : Kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Misalnya adanya kesenjangan antara harapan (kondisi akhir) dengan kenyataan (kondisi awal), masalah yang diteliti, dan masalah peneliti.
Model 4
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal) dan menulis harapan yang dituju (kondisi akhir)
Menulis masalah: kesenjangan antara kenyataan dan harapan
Menulis cara pemecahan masalah, perlu adanya identifikasi masalah dan pembatasan masalah 
Perlu ada solusi pada masalah yang ditulis. Agar penyelesian/pemecahan masalah lebih terfokus diperlukan adanya identifikasi masalah, pembatasan masalahp perlu adanya penelitian. 
Kondisi ideal, misalnya siswa memiliki aktifitas yang tinggi dalam pembelajaran sebagai cermin motivasi untuk berprestasi. Kondisi /masalah nyata di kelas, misalnya: siswa kurang aktif pada pembelajaran IPA. Masalah kurang aktifnya siswa ini kemudian dicari pemecahannya, misalnya dengan menerapkan  metode eksperimen. Alasan menerapkan metode eksperimen menuntut semua orang aktif karena masing-masing mendapat tugas melakukan kerja eksperimen 

B.      Identifikasi Masalah (jika diperlukan)
Dalam identifikasi masalah yang ditulis yaitu pertama disebutkan masalah-masalah yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung atau hasil belajar yang telah dicapai, kedua berupa sejumlah pertanyaan, ketiga banyaknya pertanyaan lebih banyak, keempat kalimat tanya dimulai dari yang komplek (holistik) sampai spesifik (atomistik), kelima kalimat tanya tersebut tidak harus dijawab berfungsi untuk memfokuskan pada masalah yang akan diteliti, keenam kalimat tanya tersebut harus mengacu ke masalah pokok (Y), dan keenam berupa Pernyataan.
Contoh :
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, teridentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
Sebagian besar siswa tidak bisa menjawab soal yang diberikan oleh guru dan kelihatan malas mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan diskusi terbimbing hanya didominasi dua siswa dalam kelompok. Suasana kelas ramai dan agak gaduh karena mendengar ada siswa yang salah dalam menjawab soal yang diberikan guru secara lisan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di bawah standar ketuntasan minimal 7,00, yaitu sebesar 67,00.

C.      Pembatasan Masalah (jika diperlukan)
Masalah-masalah yang ditulis dalam Identifikasi Masalah, dibatasi atau dipilih salah satu yang penting dan mendesak untuk dipecahkan. Contoh penulisan pembataasan masalah yaitu:
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, dibatasi masalah yang akan segera dipecahkan yaitu aktivitas belajar siswa rendah yakni rata-rata jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran IPA tidak lebih dari 20% dari siswa yang ada dan rataan hasil belajar siswa sebesar 67,00 di bawah standar ketuntasan minimal 70,00. 

D.      Rumusan Masalah
Yang perlu diperhatikan dalam menulis rumusan masalah, adalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah umumnya berbentuk kalimat tanya, kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok (Y) dan masalah lain yang ditiliti (X), kalimat tanya pada rumusan masalah harus dijawab, banyaknya rumusan masalah sama dengan banyaknya jawaban, kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah.
Adapun fungsi rumusan masalah adalah sebagai penentuan teori yang akan digunakan, penentuan judul penelitian, penentuan metode penelitian, dan penentuan jenis penelitian
Contoh : 
Y : Aktivitas belajar IPA
X : Metode Eksperimen
Apakah Penerapan X Dapat Meningkatkan Y?
Contoh  penulisan rumusan masalah penelitian yaitu 
Bagaimana prosedur metode eksperimen yang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2020?
atau 
Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2020?
Catatan.
Dalam penulisan judul PTK beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pertama kriteria judul PTK yaitu siapa yang ditingkatkan, apa yang ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkanya, kapan waktunya dan di mana tempatnya. Kedua judul yang sesuai adalah peningkatan  Y melalui X. optimalisasi Y melalui X, penggunaan X untuk meningkatkan Y, upaya meningkatkan Y melalui X, melalui X untuk meningkatkan Y
Contoh:
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. (PTK di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2020)
atau
MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN. (PTK di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2020)
Adakah keterkaitan penulisan Judul PTK dengan Rumusan Masalah.

E.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ditulis dengan maksud untuk mengetahui sesuatu yang ingin dicari jawabannya, mendeskripsikan sesuatu yang ingin dicari pemecahannya, dan ditulis mengacu pada rumusan asalah. Contoh penulisan tujuan penelitan pada pelaporan PTK, yaitu:m
Untuk mengetahui prosedur metode eksperimen yang efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar  siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2015.
atau 
Untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2015.  
Catatan.
Bandingkan penulisan antara Rumusan Masalah dengan Tujuan Penelitian dibawah ini:
Rumusan Masalah Penelitian: 
Bagaimana prosedur metode eksperimen yang efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2015?
Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pada pembelajaran IPA di Kelas VII SDN Juara 1 semester 2 tahun 2015? 
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui prosedur metode eksperimen yang efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2015.
Untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas VI Juara 1 semester 2 tahun 2015.

F.       Manfaat Penelitian 
Manfaat dari pelakasanaan PTK yaitu pertama manfaat teoritis, bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang aktivitas belajar siswa (Y) melalui metode exsperimen (X) bagi guru SD sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Kedua, manfaat praktis, dirinci manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan perpustakaan. Contoh penulisan manfaat penelitian dalam penulisan pelaporan PTK yaitu:
Bagi siswa, aktivitas belajar siswa lebih meningkat sehingga diharapkan hasil belajar juga lebih meningkat. Bagi guru, meningkatkan pemahaman guru tentang akibat dari metode pembelajaran yang digunakan. dan Bagi sekolah, meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran.

G.      Definisi Istilah (jika diperlukan)
Dalam definisi istilah ditulis penjelasan istilah-istilah atau kata-kata kunci yang ada dalam judul PTK. Contoh judul PTK PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. (PTK di Kelas VI SDN Juara 1 semester 2 tahun 2020) dari judul PTK diatas maka bisa jelaskan tentang Metode Eksperimen arau Pembelajara IPA. 
Demikian pembahasan cara penulisan pelaporan PTK khususnya BAB I PENDAHULUAN. Mohon maaf banyak kesalahan dan kekeliruan, saran dan masukan sangat berarti untuk perbaikan. Insya Allah kedepan admin akan mencoba membuat panduan penulisan laporan PTK BAB II Landasan Teori. Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.

Keterangan

Post a Comment for "Panduan Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas - BAB I PENDAHULUAN"