Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9 (PMM - AKM - Asesmen Murid)
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Amin. Mohon ijin berbagi informasi tentang Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9. Soal-soal dan jawaban dibawah ini sebagai latihan siswa siswi dan diambil dari Platform Merdeka Mengajar. Bapak/Ibu juga bisa melihat informasi lainnya KLIK TULISAN BIRU INI.
Cakupan Materi/Detail Kompetensi
Teks Informasi
- Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta). (1 soal)
- Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (1 soal)
- Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (3 soal)
- Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (2 soal)
- Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (2 soal)
- Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (2 soal)
- Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (1 soal)
Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9
Wacana 1.
Yogyakarta dan Kekhasan Jajanannya
Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti adrem,clorot, geplak, kipo, yangko dan masih banyak yang lainnya. Adrem menurut beberapa sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi di Pedukuhan Wirosutan, Sanden, Bantul. Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah-belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten-pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.
Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya clorot. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke-15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika ada kegiatan.
Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.
Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya, kue ini tidak memiliki nama. Namun, karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal dari kalimat tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo, kemudian berkembang menjadi akronim kipo.
Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa aslinya berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu, Kotagede merupakan ibukota Kerajaan Mataram Islam. Di kota inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.
Soal 1.
Berdasarkan teks tersebut, jajanan apa yang dapat bertahan cukup lama pernah dijadikan bekal bergerilya oleh Pangeran Diponegoro?
A. Adrem.
B. Cenil.
C. Yangko.
D. Clorot.
Soal 2.
Aneka jajanan pasar dari Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar!
A. Adrem memiliki warna cokelat tua dan bentuknya menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
B. Clorot merupakan salah satu jajanan pasar yang bentuknya kerucut seperti trompet.
C. Geplak berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci yang juga menjadi bekal para raja-raja.
D. Kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede yang bentuknya mirip biji petai.
Soal 3.
Makanan khas apa dari Yogyakarta yang saat ini telah mengalami perubahan rasa? Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar?
A. Cenil.
B. Geplak.
C. Kipo.
D. Yangko.
Wacana 2:
Setop Perundungan!
Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.
“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.
Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.
“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda-tanda korban perundungan.
“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas.
Apa yang harus aku lakukan?
- Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.
- Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.
- Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.
- Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.
- Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.
Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.
Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!
Soal 4.
Mengapa Ibu mengatakan kalau aku adalah korban perundungan?
A. Ibu memperhatikan perubahan sikapku beberapa hari ini seperti pemurung, pendiam, dan enggan ke sekolah.
B. Ibu tahu setelah sepulang sekolah ada luka memar di pipiku dan bajuku juga sobek di beberapa bagian.
C. Ibu sering melihatku murung, menutup diri, dan mengurung diri di dalam kamar sepulang aku sekolah.
D. Ibu memperhatikan perubahan perilakuku yang menjadi pendiam dan takut menghadapi beberapa hal.
Soal 5.
Bagaimana cara menghadapi perundungan? Berilah tanda centang (V) pada jawaban yang benar.
A. Bersikap terbuka kepada orang tua dengan selalu bercerita tentang apa yang kita alami.
B. Tidak melapor kepada guru kelas karena membuat kita terkucilkan terus menerus.
C. Sebaiknya kita selalu bersama dengan teman-teman yang lain saat pergi.
D. Bersikap biasa, tidak perlu takut apabila berpapasan dengan pelaku perundungan.
Soal 6.
Anak laki-laki dalam infografis tersebut menggambarkan seseorang yang mengalami perundungan. Apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan perundungan fisik terhadap dirinya?Berilah tanda centang (V) pada jawaban benar.
A. Menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tua.
B. Memberitahukan kepada teman sebayanya tentang apa yang dia alami.
C. Bersikap tenang dan menjauh apabila bertemu dengan pelaku perundungan.
D. Saat bepergian selalu mengajak teman dan jangan pergi sendirian.
Soal 7.
Menurutmu infografis dalam teks tersebut sudah tepat atau belum? Berilah tanda centang pada jawaban yang benar!
A. Infografis dalam teks tersebut sudah sesuai karena infografis tersebut bersifat untuk memperjelas isi teks tentang perundungan.
B. Infografis kurang sesuai dengan teks karena seharusnya infografis yang disajikan berupa efek dan cara pencegahan perundungan.
C. Infografis sudah sesuai dengan isi teks yang menjelaskan tentang perundungan fisik yang dialami oleh seorang anak di sekolah.
D. Infografis sesuai dengan teks karena menjelaskan tentang macam-macam perundungan agar pembaca menghindari perundungan.
Wacana 3.
Darurat Plastik
“Anggrek hitam cuma ada di pedalaman, seperti Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Sumatra,” cerita Taras, “sekarang jadi maskot flora Kalimantan Timur.”
“Bunganya berwarna hitam?” tanya Ota.
Taras tertawa. “Mari kita lihat!” Taras mencari-cari di internet. Ota, Kiria, dan Luna mengerumuni laptop Taras.
“Nama ilmiahnya Coelogyne pandurata. Di Kalimantan Timur disebut Kersik luwai. Anggrek hitam punya umbi semu oval berwarna hijau. Ada 2 helai daun yang keluar dari pucuk umbi semu. Bunganya harum, dengan diameter sekitar 10 sentimeter, bisa bertahan 5-6 hari. Bunga berwarna hijau muda dengan kelopak lancip, bibir berbentuk biola bergelambir 3 berwarna hitam. Bagian sisinya bergelombang kecil, bagian tengahnya ada tebaran bintik-bintik hitam. Biasanya berbunga sekitar April-Juli.”
Anak-anak yang tergabung dalam Geng LOTRIA itu membicarakan kasus baru, yaitu hilangnya anggrek hitam milik Bu Silvia, tetangga Taras. Anggrek-anggrek itu kenangan waktu menjadi dokter di pedalaman Kalimantan.
“Sementara ini Bu Silvia mencurigai Pak Hamid, Bu Nanet, dan Kak Ramon,” kata Taras.
Keempat anak itu lalu bersepeda menuju rumah Bu Silvia. Mereka mencari Pak Hamid, tukang kebun Bu Silvia.
“Sorenya, saya memuji beberapa bunganya yang mekar. Eh, paginya hilang,” cerita Pak Hamid. Tetapi, malam itu Pak Hamid menunggui ibunya di rumah sakit, jadi tak mungkin mencuri anggrek.
Penyelidikan dialihkan kepada Bu Nanet, pemilik biro wisata yang rumahnya beberapa blok dari rumah Bu Silvia. Dia juga penggemar anggrek dan tahu bahwa Bu Silvia punya anggrek hitam. Bu Nanet sedang menyiram koleksi tanamannya.
“Hei, anggrek hitam!” teriak Ota.
Sayang, sepertinya Bu Nanet bukan pencurinya. Dia membeli anggrek hitamnya di Balikpapan saat mengantar turis. Ada potongan tiket masuk tempat wisata di Balikpapan.
Kak Ramon sangat cuek dan tidak suka ditanyai. Dia bercerita kalau saat kejadian, dia pulang malam dan langsung tidur sampai siang.
“Aku masih mencurigai Bu Nanet. Kenapa dia membeli anggrek baru saat Bu Silvia kehilangan anggrek? Apakah itu tidak terlalu kebetulan?” tanya Luna.
“Tapi, aku melihat tanggal yang tertera di tiket itu,” bantah Kiria.
“Itu!” seru Taras. “Bu Nanet punya biro perjalanan. Mudah baginya untuk mendapat tiket wisata. Selain itu, mengingat keberadaannya yang semakin langka, aku tidak yakin apakah bisa membawa anggrek hitam lewat pesawat.”
Bu Nanet tak bisa mengelak ketika Bu Silvia mengenali anggrek-anggrek hitam koleksinya. Sebagai tanda terima kasih buat Geng LOTRIA, Bu Silvia menghadiahkan salah satu anggrek hitam kesayangannya.
“Terima kasih. Kami akan menaruhnya di markas rumah pohon sebagai lambang kesuksesan,” sambut Luna dengan wajah berseri-seri.
Disadur oleh Veronica Widyastuti
Wacana 4
Wacana 5
Soal 8.
Cermati wacana 3! Mengapa sampah plastik tidak ramah lingkungan?
A. Membahayakan 40% spesies burung laut.
B. Menyebabkan penurunan suhu bumi.
C. Membutuhkan waktu lama untuk terurai.
D. Menurunkan kualitas air laut.
Soal 9.
Cermati potongan gambar dari wacana 4 berikut!
Apa yang bisa kamu simpulkan dari gambar tersebut?
A. Penanganan sampah dengan didaur ulang, dibakar, dan ditimbun efektif dalam mengurangi bahaya sampah plastik.
B. Cara paling aman untuk megurangi sampah plastik adalah dengan cara didaur ulang.
C. Penanganan sampah plastik yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara ditimbun.
D. Persentase penanganan sampah plastik dengan cara dibakar lebih sedikit dari cara didaur ulang.
Soal 10.
Apa yang akan terjadi apabila jumlah sampah terus-menerus bertambah? Berilah tanda centang (√) pada setiap pernyataan yang benar!
A. Sebagian besar wilayah di dunia akan terjadi penumpukan sampah.
B. Binatang laut akan banyak yang mati karena memakan sampah plastik.
C. Bahan pembuat peralatan penunjang hidup manusia akan mudah didapatkan.
D. Manusia akan hidup berdampingan dengan sampah di masa yang akan datang.
Soal 11.
Cermati wacana 4! Apakah infografis tersebut sudah dapat membantumu memahami fakta-fakta tentang sampah plastik? Berikan alasanmu terkait infografis pada wacana tersebut!
Jawaban....
Soal 12.
Cermati gambar di wacana 5! Apakah warna dan tata letak gambar tersebut sudah memudahkan kamu dalam memahami pesan yang disampaikan? Berikan alasanmu!
Jawaban....
Untuk PEMBAHASAN Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9 KLIK TULISAN BIRU INI. Untuk melihat Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9 secara langsung di Platform Merdeka Mengajar KLIK TULISAN BIRU INI.
Semoga informasi ini bermanfaat. Mohon maaf banyak kekurangan, saran dan masukan sangat berarti untuk perbaikan kedepan, jika bermanfaat dan membantu silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungannya.
Wassalamu'alaikum.Wr.Wb.
Post a Comment for " Contoh Soal Teks Informasi - Literasi Fase D Untuk Kelas 7 - 9 (PMM - AKM - Asesmen Murid)"