Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Desain Organisasi Neoklasik

 

Assalamu,alaikum...Wr.Wb.
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Amin. Tetap semangat dan terus melaksanakan perkuliahan. Pada kesempatan ini Admin mohon ijin berbagi informasi:

Mohon izin untuk membahas.

Desain Organisasi Neoklasik

Rensis Likert, berpendapat bahwa  manajer yang mendorong karyawannya dengan pendekatan manusiawi (menghargai kerja dan mendorong tim kerja) lebih efektif dibandingkan manajer dengan gaya tradisional (birokrasi), 
Pendekatan manusiawi yang dikembangkan Linkert adalah model organisasi berdasarkan delapan proses kunci : 
  • Kepemimpinan artinya ada saling percaya antara atasan dan bawahan.
  • Motivasi artinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang beragam melalui metode partisipasi.
  • Komunikasi artinya informasi harus lancar, baik yang horizontal (karyawan dengan karyawan) ataupun vertical (karywan dengan pimpinan).  
  • Interaksi arinya proses interaksi terbuka dan ekstensif, bawahan dan atasan aktif bersamaan.
  • Pengambilan keputusan artinya keputusan dapat diambil pada semua tingkatan organisasi.
  • Penetapan tujuan artinya partisipasi didorong  dalam penetapan tujuan yang tinggi tapi masih realistis.
  • Pengendalian artinya pengendalian terjadi pada setiap tingkatan organisasi dan diutamakan adalah pengendalian diri.
  • Prestasi kerja artinya prestasi ditetapkan tinggi dan manajer aktif berusaha mencapai tujuan.
Douglas McGregor, mengembangkan teori perilaku yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu selalu memiliki sifat kontradiktif. Secara umum konsep yang dikembangkan adalah berdasarkan terori X dan Y,  dengan terori ini pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/ karyawan yaitu teori X atau teori Y.
Teori X, ini adalah pandangan pemimpin terhadap bawahan dengan karakter yang negative, seperti:
  • Manusia adalah makhluk pemalas 
  • Tidak suka bekerja 
  • Senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab
  • Pekerja memiliki ambisi yang kecil namun menginginkan gaji yang besar
Sehingga dengan karakter tersebut, bawahan harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Teori Y, menganggap bahwa bawahan dengan karakter yang positif sehingga dalam organisasi, 
  • Bawahan tidak perlu terlalu diawasi dan diancam
  • Bawahan memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian 
  • Memahami tanggung jawab 
  • Memiliki prestasi atas pencapaian tujuan kerja
Selanjutnya tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Proses manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien yang dilakukan oleh organisasi dalam rangka memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, 
mempertahankan, serta memuaskan organisasi sehingga senantiasa menampilkan kinerja terbaik dalam mencapai tujuan organisasi secara optimal. 
Pelaksanaan proses manajemen sumberdaya manusia meliputi :
  1. Perencanaan sumber daya manusia adalah proses menganalisis kebutuhan sumber daya manusia untuk organisasi, dilakukan dengan menganalisis faktor internal,seperti kebutuhan sumber daya dan faktor eksternal seperti pasar tenaga kerja. 
  2. Rekrutmen  adalah penarikan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi kebutuhan tersebut.
  3. Seleksi adalah proses memilih tenaga kerja yang berkualifikasi sesuai kebutuhan organisasi. 
  4. Sosialisasi adalah tahapan pengenalan atau orientasi tenaga kerja baru terhadap organisasi
  5. Pelatihan dan pengembangan adalah pengembangan dan peningkatan kualifikasi tenaga kerja yang ada untuk meningkatkan prestasi saat ini dan di masa yang akan datang
  6. Evaluasi prestasi adalah penilaian prestasi kerja berdasarkan standar yang telah ditentukan kaitannya dengan hasil evaluasi maka karyawan bisa di berikan:
  • Promosi (naik jabatan) bila berprestasi, atau
  • Transfer (dipindahkan bidang kerjanya) apabila kualifikasi dan prestasinya pas-pasan, atau
  • Demosi (peurunan jabatan) bila merugikan perusahan, dan 
  • Pemberhentian kerja sebagai alternative terakhir bila transfer atau demosi tidak berhasil
Dalam pelaksanaan proses manajemen sumber daya manusia, seorang menejer harus hati-hati dalam menghadapi dan melaksanakan evaluasi prestasi, promosi, transfer, demosi, terutama ketika menghadapi keharusan membuat keputusan PHK. agar setiap keputusan akhir tidak merugikan organisasi dalam jangka waktu yang lama.

Demikian tanggapan saya, terima kasih.
Semoga informasi materi diatas bermanfaat. Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, saran dan masukan sangat berarti untuk perbaikan kedepan, jika bermanfaat dan membantu silahkan di SHARE. Terima kasih atas kunjungannya.
Wassalamu'alaikum...Wr.Wb.

Post a Comment for "Desain Organisasi Neoklasik"