Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Perencanaan Berdasarkan Tujuan Organisasi Yang Ingin Dicapai


Assalamu,alaikum...Wr.Wb.
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Amin. Tetap semangat dan terus melaksanakan perkuliahan. Pada kesempatan ini Admin mohon ijin berbagi informasi:
Mohon izin untuk membahas.

Jenis Perencanaan Berdasarkan Tujuan Organisasi Yang Ingin Dicapai

1.   Perencanaan Strategis 
Pengertian Perencanaan Strategis
Rencana strategis termasuk rencana jangka panjang dalam memcapai tujuan strategis dan terfokus pada organisasi secara universal. Kegiatan perencanaan strategis meliputi kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat kinerja operasional untuk memastikan bahwa anggota organisasi bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan kesepakatan tentang hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan. 

Konsep Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis terkait dengan masa depan. Suatu proses perencanaan pasti akan melibatkan berbagai tingkat kegagalan. Beberapa bagian dari organisasi memerlukan perencanaan selama bertahun-tahun ke depan, namun untuk divisi lain membutuhkan perencanaan hanya untuk waktu yang singkat. Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai proses penentuan tujuan organisasi dan sumber daya yang akan digunakan untuk menangani tujuan organisasi, mengatur akuisisi, pemanfaatan, dan disposisi sumber daya .

Proses Perencanaan Strategis
Proses perencanaan ini menggunkan analisa SWOT untuk bisnis atau organisasi. Yang dimaksud SWOT adalah Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi ataupun proyek yang memberikan kelebihan/ keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya. Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya. Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari. Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat  perkembangannya.
 
2.   Perencanaan Taktis 
Perencanaan strategis adalah perencanaan yang ditujukan untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis memiliki waktu yang lebih pendek karena terfokus pada pada hal-hal yang lebih kongkrit untuk menghasilkan rencana bagi keseluruhan organisasi maupun unit-unit individual mereka. Tujuannya adalah memastikan bahwa performa organisasional untuk membuahkan hasil jangka pendek konsisten dengan arah strategis organisasi serta memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seefektif mungkin. Perencanaan ini penting karena: 
  • Menerjemahkan pemikiran strategis dan perencanaan jangka panjang menjadi hasil-hasil khusus yang dapat diukur.
  • Menekankan perencanaan tim sehingga anggota peserta ikut merasa memiliki rencana itu dan hasil-hasil yang diproyeksikannya.
  • Merupakan sarana untuk melaksanakan rencana jangka pendek dan memastikan pemahaman dan komitmen terhadap rencana itu.
  • Berbeda dengan pemikiran strategis dan perencanaan jangka panjang karena bersifat amat analitis, dengan penekanan pada pengambilan putusan berdasarkan data.
  • Lebih terfokus pada intern organisasi di samping lebih spesifik dan lebih rinci dibandingkan pemikiran strategis dan perencanaan jangka panjang.
3.   Perencanaan Operasional
Rencana Operasional, memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis yang akan dilaksanakan dengan memusatkan perhatiannya pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi. Dalam melakukan perencanaan operasional maka diperlukan langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah tersebut merupakan prosedur yang harus diikuti dalam setiap melakukan perencanaan, secara umum langkah-langkah itu adalah : perkiraan di waktu yang akan datang, tujuan, penjadwalan, dan menyusun anggaran belaja.
 
Sumber : 
  • Mamduh Hanafi, 2019: 3.13, Manajemen, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan,
  • Jogiyanto, 2019: 3.1, Sistem Informasi Manajemen, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis-swot/ dilihat pada tanggal 16 Oktober 2019, jam 11.52. 

Dari pengantar system informasi

Sebelum menyampaikan tipe keputusan dalam manajemen, saya akan menyajikan contoh kasus dari seorang pengusaha home industry Tahu Tempe yang dikelola dirinya sendiri, sehingga secara otomatis di memiliki peran ganda, dia berperan sebagai manajer tingkat atas, dia juga berperan sebagai manajer tingkat menengah, dan dia juga berperang sebagai manajer tingkat bawah.

1.       Keputusan Terstruktur/terprogram (structured/programmed decision) 
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh kasus :
Seorang pengusaha rumahan (home industri) Tahu Tempe selalu melakukan belanja kacang kedelai secara rutin setiap satu minggu sekali untuk bahan baku dan persediaan. Keputusan untuk belanja bahan baku secara rutin disetiap minggu adalah contoh pengambilan keputusan terstruktur.

2.       Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh kasus :         
Seorang pengusaha tahu tempe harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada perusahaan home industri Tahu Tempe miliknya, ketika mesin penggiling kacang kedelai untuk pembuatan tahu harus diganti, maka dia harus menghitungan dengan teliti sebelum melakukan investasi pada mesin penggilingan yang akan dibelinya agar investasi yang dilakukan tidak merugikan. Karena kerusakan mesin ini jarang terjadi, dan proses analisis investasi akan selalu berulang, bukan hanya pada pembelian mesin penggiling, maka ketika kasus ini terjadi dan terselesaikan berarti pengusaha tahu tempe ini telah mengambil  keputusan setengah terstruktur.

3.       Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured/non programmed decision) 
adalah keputusan yang jarang dilakukan atau tidak terjadi berulang-ulang. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. 
Contoh kasus :
Seorang pengusaha Home Industri Tahu Tempe harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat ketika mengetahui harga bahan baku dipasaran melonjak naik atau turun. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaannya agar harga penjualan tahu tempenya di pasaran selalu stabil tapi tidak mengalami kerugian.

Demikian tanggapan saya, terima kasih.
Semoga informasi materi diatas bermanfaat. Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, saran dan masukan sangat berarti untuk perbaikan kedepan, jika bermanfaat dan membantu silahkan di SHARE. Terima kasih atas kunjungannya.
Wassalamu'alaikum...Wr.Wb.

Post a Comment for "Jenis Perencanaan Berdasarkan Tujuan Organisasi Yang Ingin Dicapai"